Jakarta (Berita Dewan Pers) – Anggota Dewan Pers, Margiono mengatakan, wartawan bisa mendapat banyak informasi dari berbagai sumber. Namun, terkadang wartawan memilih tidak memublikasikan semua informasi yang diperoleh dengan pertimbangan otoritas dan profesionalismenya.
“Kalau pers berulang-ulang menyampaikan informasi yang tidak kredibel, pers akan ditinggalkan publik,” kata Margiono saat menjadi narasumber untuk program Dewan Pers Kita yang disiarkan TVRI Nasional, Jakarta, Selasa (26/7). Narasumber lainnya yaitu Tjipta Lesmana (Guru Besar Universitas Pelita Harapan), Arya Sinulingga (Pemimpin Redaksi Global TV), serta Wina Armada Sukardi sebagai pembawa acara.
Margiono menambahkan, pers harus terus memberitakan setiap persoalan yang menyangkut publik sampai ditemukan kebenarannya. Jika pers hanya diam, kredibilitasnya turun.
Sementara itu, menanggapi kasus penyadapan oleh suratkabar News of The World di Inggris, Tjipta Lesmana berpendapat, tindakan itu melanggar etik pers dan hukum. “Wartawan menurut saya jangan menyadap, karena itu masuk ranah hukum,” katanya.
Arya Sinulingga menyatakan, upaya pers memberitakan persoalan yang terkait kepentingan publik tidak selalu mudah. Sehingga, terkadang wartawan menempuh cara kontroversial, seperti penggunaan kamera tersembunyi. “Sepanjang untuk kepentingan publik, boleh,” ungkapnya. (red)