JAKARTA -- Extreme Championship Wrestling (ECW) Back in Action, salah satu tayangan yang lebih dikenal dengan SmackDown, merupakan acara televisi yang digandrungi masyarakat. Di Lativi, stasiun televisi yang menayangkan program tersebut, rating-nya pernah mencapai 5,2 dengan share tertinggi 20.
Manajer Humas Lativi Raldy Doy mengatakan rating tertinggi terjadi sekitar awal November atau seminggu setelah Lebaran. "Kalau rating rata-rata sekitar 3,8," ujarnya di Jakarta kemarin.
Angka rating dan share menunjukkan persentase penonton pada jam tayang tertentu. Sebagai perbandingan, rating kuis Super Deal 2 Milyar, yang ditayangkan ANTV pada pukul 20.00 WIB, tercatat 5,4 dengan share 14,2. Adapun program talk show Kick Andy di Metro TV memiliki rating tertinggi 3,1 dengan share 18, sedangkan Om Farhan di ANTV dengan rating 1 dan share tertinggi 13,8.
SmackDown, acara yang mempertontonkan aksi bertarung dengan gaya bebas, memang telah menyebar ke seluruh dunia. Selain disiarkan di Lativi, acara ini ditonton di Kanada, India, Jerman, Inggris, Irlandia, Portugal, Puerto Riko, Meksiko, Cile, Australia, Selandia Baru, Filipina, Spanyol, dan Arab Saudi.
Sebelum menjadi "virus" di berbagai belahan dunia, acara ini muncul untuk pertama kalinya dengan nama World Championship Wrestling (WCW) Thunder di televisi kabel TBS sejak 1988. Sementara itu, World Wrestling Federation (WWF) SmackDown!, cikal bakal SmackDown, baru muncul pada 29 April 1999.
Dalam perkembangan berikutnya, pemilik acara ini, WWF TV Show, lebih menguasai pasar. WWF SmackDown! lebih mendunia dengan tampilan glamor dan lebih menarik ketimbang pendahulunya.
Waktu itu, WWF SmackDown! direkam pada Selasa dan ditayangkan setiap Kamis di televisi United Paramount Network milik CBN Corporate. Aksi ini menjadi sangat populer, bahkan menggeser jam tayang WCW.
Pada pertengahan 2003, WCW mengalami kesulitan keuangan, demikian juga ECW, acara serupa yang muncul paling akhir. Dua acara ini pun diakuisisi oleh WWF. Dikelola oleh divisi Entertainment WWF, yang dikenal dengan World Wrestling Entertainment (WWE), organisasi ini makin mantap dengan tiga acaranya: SmackDown, ECW, dan RAW.
Kepopuleran SmackDown merambah dunia game. Perusahaan game Toy Headquarters, asal Calabasas, California, membuat permainan virtualnya sejak Februari 2000. Saat ini telah ada sembilan sekuel game ini, dari WWF SmackDown! hingga WWE SmackDown Versus Raw 2007.
Di Tanah Air, tempat penyewaan PlayStation juga dipenuhi bocah yang bermain game ini. "Dari tiga tempat, dua pasti main smackdown," kata Caroline, 48 tahun, pemilik rental di RT 01/01 Kelurahan Kampung Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menurut dia, kebanyakan pemain game itu adalah anak sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. "Dua minggu ini peminatnya semakin banyak karena ada smackdown yang baru," kata Caroline tentang permainan baru berjudul WWE SmackDown Versus Raw 2007.
Dalam sehari, Caroline mencatat setidaknya ada 20 anak usia SD dan SMP yang bermain game, yang dikeluarkan THQ atas lisensi WWE itu. "Seru, jagoannya keren-keren," ujar Apip, 10 tahun. Bocah kelas IV SD Negeri 01 Srengseng Sawah itu bahkan mengidentifikasi diri sebagai John Cena, tokoh protagonis dalam gulat hiburan itu.
Berbeda dengan televisi yang berulang-ulang memberikan peringatan, game tidak sekali pun memberikan peringatan agar pemain game tidak menirukan gerakan tokoh yang diperankannya. ANDI DEWANTO | RETNO SULISTYOWATI | REZA