Ambon - Keselamatan wartawan dalam menjalankan profesinya masih belum sepenuhnya terjamin. Dua wartawan Ambon TV diancam dan ditodong dengan senjata laras panjang oleh anggota Polisi Militer Kodam XVI Pattimura saat meliput perkelahian antara masyarakat dan oknum tentara.
Peristiwa tersebut terjadi di Pos Pomdam XVI Pattimura di kawasan Pasar Mardika, Ambon, Maluku, Sabtu (20/1) pukul 19.30 WIT. Penodongan dialami oleh Wahyudi Wirahadi dan Morits Tamaela dari Ambon TV.
"Saat kami mau masuk ke dalam pos untuk meliput, salah satu anggota Pomdam mengancam kami supaya tidak meliput. Kemudian seorang anggota Pomdam lainnya ikut mengancam sambil menodongkan senjata laras panjangnya," kata Morits. Dia dan rekannya datang awal karena peristiwa terjadi di depan kantor mereka.
"Di dalam pos ada tiga warga sedang dipukuli, ditendang, dan dipukul pakai popor senjata. Saat kami mau masuk itulah kami diancam dan ditodong dengan senjata," ujar Morits.
Keduanya lalu mundur karena situasinya membahayakan keselamatan. Mereka melaporkan kejadian tersebut kepada Komandan Pomdam XVI Pattimura Kolonel CPM Jayusman.
Bersihkan senjata
Komandan Pomdam XVI Pattimura Kolonel CPM Jayusman saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian itu bukan penodongan. Anggotanya hanya mengingatkan supaya wartawan jangan meliput dulu karena pihak yang terlibat perkelahian sedang diamankan oleh anggota Pomdam.
"Kebetulan saat wartawan masuk, ada anggota sedang membersihkan senjata. Ia menyuruh wartawan keluar sambil mengibas-ngibaskan senjatanya. Jadi, tidak ada penodongan terhadap wartawan," kata Jayusman.
Dia mengakui, kejadian ini diawali keributan antara anggota Batalyon Infanteri 733 dan warga. Oknum tentara itu kemudian lari menyelamatkan diri ke pos Pomdam di kompleks Pasar Mardika.
"Anggota ingin mengamankan keributan itu, tetapi justru ditendang oleh warga. Tetapi, peristiwa ini sudah selesai dan warga yang terlibat perkelahian sudah dipulangkan. Masalah sudah selesai dan tidak ada itu penodongan," ujar Jayusman.
Peristiwa ini berawal dari keributan antara Pratu Lucas, anggota Batalyon Infanteri 733 Masariku, dengan warga di Terminal Mardika. Perkelahian pun terjadi, kemudian anggota Pomdam XVI Pattimura yang sedang tugas jaga di Pos Pomdam Pasar Mardika datang. Tiga warga yang terlibat perkelahian dibawa ke pos dan dianiaya. (ANG)