Inu Kencana Syafiie, Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang belakangan ini pernyataannya sering dikutip pers terkait kekerasan yang terjadi di lembaganya, menerima apresiasi dari Dewan Pers.

Apresiasi sebagai Narasumber Pendukung Kemerdekaan pers tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Sabam Leo Batubara, disela acara diskusi ”Memantau Arah Pembahasan RUU KMIP”, yang diselenggarakan Dewan Pers di Jakarta, 7 Mei lalu. Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan A. Djalil, dan Menteri Pertahanan, Yuwono Sudarsono, menyaksikan langsung penyerahannya.

Inu dinilai Dewan Pers berani memberi informasi tentang berbagai persoalan yang terjadi di IPDN dengan risiko diancam dibunuh. Keberanian Inu tersebut membantu kerja wartawan untuk mengungkap dan mempublikasikan ketidakberesan di IPDN.

Pada saat para pejabat dan praja IPDN menutup mulut, pers menemukan jalan untuk terus mengontrol IPDN melalui pernyataan-pernyataan Inu. Karena itu narasumber pemberani seperti Inu diharapkan akan terus muncul sehingga membantu pers dalam melaksanakan fungsi kontrol sosialnya.

”Saya hanya takut pada Allah”, cerita Inu menanggapi pertanyaan terkait ancaman pembunuhan yang diterimanya karena sikap kritisnya terhadap IPDN. Ia juga mengaku tidak takut dipecat, ”Orang yang takut dipecat itu materialistik”.