JAKARTA - Tayangan infotainmen pada dasarnya adalah karya jurnalistik. Namun, isi tayangan infotainmen hingga sekarang masih didominasi informasi gosip, terkesan dibuat-buat, atau menyiarkan gaya hidup bebas para artis. Masih sedikit infotainmen yang memberi hiburan mencerahkan.
Stasiun televisi banyak yang menempatkan pengelolaan infotainmen di bawah divisi program. Padahal, “wartawan” infotainmen juga harus menaati Kode Etik Jurnalistik dalam mencari dan mempublikasikan beritanya serta membutuhkan pengawasan dari bidang pemberitaan. Pengelola stasiun televisi harus menempatkan infotainmen di bawah news, bukan programming.
Penanggung jawab stasiun televisi bertanggung jawab terhadap tayangan infotainmen yang disiarkannya. Diketahui saat ini para pengelola televisi mengalihkan tanggung jawab tersebut ke “Rumah Produksi” infotainmen.
Demikian beberapa pemikiran yang mengemuka dalam dialog Dewan Pers di TVRI yang disiarkan Selasa, 8 Juli lalu. Dialog ini membahas tema “Infotainmen: Jurnalisme atau Bukan” dengan menghadirkan pembicara Wakil Ketua Dewan Pers, Leo Batubara, praktisi infotainmen, Rezanades Muhammad, dan artis Cut Meme.
Liputan infotainmen cukup banyak menyedot jam tayang dan mendapat rating yang lumayan tinggi di televisi. Ada kendala sangat besar untuk memperbaiki isi infotainmen. Sehingga, menurut Leo Batubara, dibutuhkan kesadaran dan distribusi kerja bersama.
Redaktur televisi, misalnya, seharusnya dapat menjadi filter sebelum berita infotainmen disiarkan. Demikian juga Rumah Produksi diminta bertanggung jawab menghasilkan karya yang baik. Di sisi lain para artis tidak perlu memanfaatkan kasus pribadinya untuk meningkatkan popularitas diri melalui infotainmen.
“Jangan mengedepankan infotainmen yang tidak berkualitas. Kalau masyarakat melihat infotainmen menyimpang segera laporkan ke Dewan Pers dan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia),” kata Leo.
Tudingan negatif terhadap infotainmen banyak muncul karena ada pihak yang menunggangi infotainmen. Selain itu sumber daya berkualitas di dunia infotainmen juga sangat terbatas. Akibatnya, menurut Rezanades, banyak infotainmen menyimpang dari tujuan awal sebagai tayangan berita yang menghibur.
Reza mencontohkan soal berita perselingkuhan artis. Awalnya informasi semacam itu disiarkan bertujuan agar tidak ditiru masyarakat. Namun, karena penyajian yang salah, pesan tersebut bisa tidak sampai ke masyarakat. Justeru dampak negatif yang didapat.
“Ada pengelola infotainmen yang tidak menyadari tujuan awal, tetapi murni bisnis,” ungkap Reza yang sehari-hari mengurus infotainmen ini.
Cut Meme, artis yang banyak diberitakan infotainmen, melihat ada prinsip bad news is good news, bad news is fantastic news dalam cara mengelola infotainmen. Karena itu, ketika soal pribadinya gencar diberitakan, ia memilih tidak menonton televisi. Meski demikian, “ada beberapa infotainmen yang cover both sides,” imbuhnya.*
SMS PEMIRSA
Infotainmen sebaiknya lugas, education, aktual dan transparan dengan pemberitaan yang seimbang dan cerdas. (0813.77995xxx)
Kami percaya pers sekarang makin maju dan profesional. Cuma sekarang tolong independennya lebih ditingkatkan lagi. (0852.30336xxx)
Sebaiknya jangan cuma artis saja yang jadi konsumsi publik, tapi wartawan dan lembaganya juga harus tersentuh publikasi, agar fair pemberitaannya. (0813.11145xxx)
Apa yang dilakukan Dewan Pers ketika infotainmen alami pergeseran yang jauh dari yang diharapkan. (0812.39474xxx)
Sebaiknya infotainmen ditayangkan antara jam 22.00 -06.00. (0813.56135xxx)
Infotainmen sekarang sudah kurang menarik, karena beritanya kalau tentang aib panjang beritanya, tapi kalau berita tentang artis yang positif singkat banget. (0811.995xxx)
Infotainmen kita banyak yang jelek dari yang baik. Alias tidak santun. (0878.56058xxx)
Menurut saya infotainmen termasuk jurnalistik tapi kebanyakan infotainmen kurang mendidik. Karena kebanyakan memberi informasi yang berlebihan, tidak sesuai fakta. (0897.5456xxx)
Jauh lebih jahat suatu kepentingan tertentu yang dibungkus jurnalisme daripada mempermasalahkan infotainmen. (0812.4481xxx)
Infotainmen sekarang sudah melenceng jauh. Kalau seperti ini siapa yang salah? Pihak lembaga sensor seharusnya lebih memandang jeli atas infotainmen yang akan ditayangkan. (0813.27486xxx)
Seharusnya wartawan infotainmen bisa mencarikan informasi yang positif bagi pemirsa televisi. (0852.85390xxx)
Ada infotainmen yang hots-nya lebih heboh dari beritanya. Pakaian minim, kaki di atas sofa, tiduran, berkata-kata penuh sensasi dengan desahan-desahan syur, menjijikkan, di siang bolong. (0816.1851xxx)
Infotainmen = info tentang entertainment/hiburan sehingga seharusnya berisi berita karya hiburan/seni budaya (jadwal, proses, kompetisi, award), bukan sensasi pribadi artis. (0816.1851xxx)
Infotainmen akhir-akhir ini lebih banyak meresahkan ketimbang memberikan pembelajaran ke masyarakat. (0813.55110xxx)