Balikpapan – Media massa, khususnya media elektronik (radio dan televisi) sangat berperan dalam memopulerkan kandidat calon presiden dan calon wakil persiden. Demikian dikemukakan Wakil Ketua Pokja Pengaduan Dewan Pers Bekti Nugroho di depan peserta Lokakarya Peliputan Pemilu dan Pilpres bagi Jurnalistik di Hotel Adika Bahtera, Rabu (4/2).
Bekti mencontohkan, beberapa produk yang banyak dikenal masyarakat karena iklannya yang sering muncul di media. Demikian juga sosok artis dan politisi di Indonesia dikenal karena gambarnya sering dilihat di televise ataupun di Koran.
“Ketika saya tanya, motor apa yang Anda kenal, jawabnya secara spontan Honda, Yamaha dan Suzuki. Bisa jadi ketika masyarakat ditanya sebutkan nama Presiden, jawabnya SBY, Megawati atau Gus Dur,” ujar alumni Undip Semarang ini.
Dengan sistem pemilihan presiden secara langsung, one man one vote tingkat kepopuleran figur capres sangat menentukan untuk bisa menjadi pemenang. Oleh karena itu peran media dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres sangat menentukan.
Media dituntut adil dan independen terhadap pemberitaan kegiatan Pemilu masing-masing parpol dan caleg. “Sesuai UU Pemilu, media dilarang menjual halaman kepada salah satu parpol maupun caleg,” ujarnya. (son)