JAKARTA (Koran Tempo) - Anggota Dewan Pers, Leo Batubara, membantah anggapan pemerintah bahwa pemberitaan media soal Bank Century tak berimbang. "Pemberitaan media mainstream cukup berimbang," kata Leo saat dihubungi Tempo semalam.

Sebelumnya, dalam kesempatan memperingati hari jadi ke-72 Lembaga Penyiaran Publik Antara di Jakarta kemarin, Wakil Presiden Boediono dan Menteri Komunikasi Tifatul Sembiring menyatakan pemberitaan di berbagai media belakangan ini tidak berimbang. Karena itu, Boediono mengusulkan agar tiga lembaga penyiaran pemerintah, yaitu RRI, TVRI, dan Antara, saling bersinergi.

"Sekarang imbangannya (berita) tidak pas," kata Wakil Presiden Boediono dalam sambutannya. Karena itu, jika ketiga lembaga penyiaran pemerintah itu saling bersinergi, menurut dia, substansi yang disampaikan pemerintah akan lebih jelas.

Namun, Boediono tak menjelaskan berita apa saja yang disajikan secara tak berimbang oleh media tersebut. Ia hanya mengingatkan pentingnya media menyajikan berita yang benar dan adil. "Karena politik dan media kaitannya begitu erat."

“Di media, keseimbangan berita perlu ditingkatkan lagi. Sekarang kurang seimbang," kata Tifatul menambahkan, di tempat yang sama. Namun, seperti Boediono, ia juga tak menjelaskan berita apa yang disajikan secara tak berimbang oleh media swasta tersebut. "Kalau orang Medan menyebutnya sianturi," kata Tifatul, bergurau.

Menurut Leo, pernyataan kedua pejabat itu menunjukkan mereka tidak memahami pers sebagai fungsi kontrol. Pemberitaan pers, kata dia, harus diapresiasi untuk perbaikan kinerja pemerintah. "Jangan buruk muka cermin dibelah," kata Leo.

Ia berharap Boediono dan Tifatul bisa meneladan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Menurut Leo, Ali sangat mengapresiasi pemberitaan pers, bagaimanapun pahitnya pemberitaan itu. "Beliau tidak marah bila pers memberitakan yang jelek-jelek,” kata Leo. “Hal itu dinilai sebagai masukan buat pemerintah agar bekerja lebih baik." AMIRULLAH | DWI RIYANTO | DWI WIYANA