Indonesia Terpilih Jadi Anggota Dewan Eksekutif UNESCO

images

PARIS-–Indonesia akhirnya kembali menjadi anggota Dewan Eksekutif UNESCO (United Nation Education Scientific and Cultural Organization) periode 2023-2027. Dengan demikian, sejak masuk UNESCO 1950, ini merupakan kali kedelapan bagi Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif.

Menanggapi terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO, Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, dan Monako, Mohamad Oemar, menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan dukungan. Dubes yang juga delegasi tetap RI untuk UNESCO itu mengutarakan, dukungan negara sahabat tak tergoyahkan di UNESCO.

Indonesia, ujar Oemar, berkomitmen untuk terlibat aktif dan bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk memastikan kemajuan dan keberlanjutan dalam berbagai bidang yang menjadi fokus UNESCO. Hal itu sangat penting dalam mendorong perdamaian global dan kesejahteraan umat manusia dan diakui sebagai tonggak berharga oleh Indonesia.

“Kami sangat menghargai prinsip-prinsip pluralisme, multilateralisme, dan kerja sama internasional. Ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjawab tantangan dunia, termasuk meraih tujuan agenda pembangunan berkelanjutan di seluruh area kompetensi yang menjadi mandat UNESCO”, kata Oemar pada acara Konferensi Umum UNESCO ke-42 di markas besar UNESCO di Paris.

Dalam pemilihan tersebut, Indonesia masuk kelompok Regional IV. Indonesia berkompetisi dengan 8 (delapan) negara lain di kawasan Asia Pasifik dalam memperebutkan 6 (enam) alokasi kursi Dewan Eksekutif UNESCO. Negara itu adalah Afghanistan, Australia, Bangladesh, Iran, Kyrgyzstan, Pakistan, Korea, dan Sri Lanka. Indonesia berhasil meraih dukungan suara dari 154 negara –dari 188 negara yang hadir-- dan  menempati posisi tertinggi kedua di Kelompok IV.

Selain Indonesia, negara-negara kawasan Asia-Pasifik lainnya yang juga terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif periode yang sama, yakni Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Korea Selatan, dan Australia. “Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO, mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap kontribusi signifikan Indonesia Indonesia dalam memajukan isu kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan, serta komunikasi dan informasi di tingkat global,” papar Oemar.

Nantinya salah satu tugas Indonesia nanti adalah berpartisipasi aktif dalam merumuskan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis terkait program-program dan kebijakan UNESCO. Dewan Eksekutif juga memainkan peran penting dalam mengawasi pelaksanaan program-program UNESCO dan memastikan penggunaan anggaran organisasi berjalan efisien dan efektif sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.  

Dewan Eksekutif menjadi motor penggerak dalam memastikan, bahwa UNESCO mencapai tujuan dan visinya untuk membangun perdamaian melalui kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan, serta komunikasi dan  informasi. Keberlanjutan peran Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif, kata dubes, menunjukkan komitmen Indonesia untuk memimpin inisiatif global demi perubahan positif.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan salah satu negara paling beragam, komitmen Indonesia untuk memajukan perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia mencerminkan sikap proaktif yang berpusat pada persatuan, saling menghormati, dan harmoni. Keberlanjutan komitmen ini menjadi poin penting dalam kontribusi Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan bersama dalam kerangka UNESCO.

Dewan Eksekutif merupakan salah satu dari dua governing bodies terpenting UNESCO setelah konferensi umum. Anggota Dewan Eksekutif dari 6 kelompok regional yang bertindak di bawah wewenang Konferensi Umum UNESCO. Berikut ini komposisi negara anggota Dewan Eksekutif periode 2023-2027 yang terpilih dari masing-masing kelompok regional:

- Kelompok I: Italia, Spanyol, Perancis, Inggris, Irlandia, Jerman, Amerika

- Kelompok II: Serbia, Albania, Slovakia, Ceko

- Kelompok III: Brazil, Kuba, Dominika, Argentina

- Kelompok IV: Pakistan, Indonesia, Bangladesh, Sri Lanka, Republik Korea, Australia

- Kelompok V (a): Mauritius, Nigeria, Mozambique, Pantai Gading, Gabon, Burkina Faso, Liberia

- Kelompok V (b): Qatar, Arab Saudi, Oman, Irak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

By MediaCentre2| 17 November 2023 | berita |