Tangerang Selatan, 9 November 2023 – Generasi muda sangat dibutuhkan untuk mengawal demokrasi di Indonesia. Salah satunya melalui dunia jurnalisme, karena jurnalisme merupakan bentuk partisipasi publik dalam memastikan keberlanjutan demokrasi.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, saat mengawali talk show berjudul “Kemerdekaan Pers, Jurnalisme Warga, dan Peran Media Sosial” di kampus Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi (Fidkom), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Selasa (7/11/2023).
“Peran pemilu memperluas pemahaman kita terkait subyek demokrasi. Di sanalah titik temu demokrasi, pemilu, dan Dewan Pers. Pers yang memanfaatkan fungsinya sebagai kontrol sosial dalam konteks pemilu, harus bisa memanfaatkan ruang publik untuk menjadi dinamis dan memberitakan hal-hal penting,” tutur Ninik.
Ninik menyebutkan, peran pemuda dalam pemilu sangat diperlukan saat ini, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara dunia yang sama-sama tengah mempersiapkan pemilu. Lalu apa hubungan pemilu dan pers? Di tengah hiruk pikuk pemilu di seluruh dunia, laporan Global Expansion of Authoritarian Rule 2023 oleh Freedom House menyebutkan bahwa total 60 negara mengalami penurunan hak kebebasan spil.
“Mudah-mudahan gelaran sambang kampus dapat menjadi catatan terkait peran kampus dalam meningkatkan kualitas pers kampus dan civitas akademika dalam mendukung pers dan pemilu 2024. Kita harus menjaga agar jangan sampai terjadi polarisasi,” kata Ninik menutup sambutannya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Aep Saepudin Jahar. Menurutnya, eksistensi jurnalistik membutuhkan dukungan semua pihak, bukan hanya saat pemilu saja. Oleh karena itu, ia mengajak mahasiswa untuk mau menjadi agen pembawa informasi, memberikan klarifikasi terhadap informasi yang obyektif, rasional, dan dewasa.
“Segala berita hoax, bohong, dan menghasut, kalianlah garda terdepan untuk mengklarifikasi dan meluruskan,” tuturnya.
Sebab, menurutnya, segala kegiatan tanpa pers akan menghasilkan informasi yang misleading. Kekuatan politik dan demokrasi tanpa diawasi pers juga akan berbahaya.
“Dewan Pers Sambang Kampus” di UIN Jakarta merupakan putaran ketujuh di tahun 2023 ini setelah sebelumnya digelar di kampus-kampus di berbagai kota di Indonesia. Acara yang digelar di UIN Jakarta diikuti sekitar 200 mahasiswa yang memenuhi lokasi acara.
Talk show “Kemerdekaan Pers, Jurnalisme Warga, dan Peran Media Sosial” menghadirkan tiga pembicara yaitu anggota Dewan Pers Asep Setiawan, Dekan Fidkom UIN Jakarta Dr. Gun Gun Heryanto, dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim. Sebelumnya, tiga mahasiswa UIN Jakarta memberikan pandangannya dalam speech panel mahasiswa bertema “Zilenial Memandang Kemerdekaan Pers dan Jurnalisme Indonesia Masa Depan dalam Perspektif Kritis”. ***