Pers Indonesia memiliki tugas mulia untuk mengawal demokrasi sehingga penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers 2021 ini penting untuk dilaksanakan. Indeks Kemerdekaan Pers ini penting dalam upaya meningkatkan kualitas demokrasi dan juga mencerdaskan kehidupan bangsa.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam acara Focus Group Discussion (FGD) National Assesment Council Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers 2021 di Jakarta pada Selasa (8/6) pagi.
"Kita ingin membangun demokrasi yang nyata, jangan sampai menjadi negara demokrasi yang palsu karena didalamnya ada persekongkolan atau konspirasi antara pilar-pilar demokrasi itu sendiri," tambah Ketua Dewan Pers, M. Nuh saat diwawancarai disela-sela acara.
"Salah satu dari tugas Pers itu adalah mengawal dan membangun the real democracy itu benar-benar terwujud dengan baik," tegasnya.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Direktur Politik dan Komunikasi BAPPENAS, Wariki Sutikno serta Anggota Dewan Pers juga informan ahli dari berbagai provinsi.
"Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers 2021 ini sangat penting sebagai misi untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan misi pers sebagai media pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Wariki Sutikno dalam sambutannya.
Selain itu, mewakili Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang merupakan kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara menegaskan agar pemilu selain sebagai pesta demokrasi juga pesta budaya. Tentu saja untuk meningkatkan kualitas kemerdekaan pers "Ini sebagai upaya meningkatkan kualitas demokrasi adalah kemerdekaan pers harus dijaga," tandasnya.
Pembahasan dan penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers 2021 dipaparkan oleh para ahli pers dan informan ahli dari berbagai daerah dari 34 provinsi. Penyusunan Indeks Kemerdekaan Pers ini merupakan program tahunan Dewan Pers dan pada tahun ini pelaksananaan surveinya dilaksanakan oleh Sucofindo. (Imam Suwandi)