Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat dari Pandemi Covid -19

Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat dari Pandemi Covid -19
06 November 2020 | MediaCentre2

JAKARTA, beritalima.com| Berbagai langkah terus gencar dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 dan terus fokus menangani pandemi COVID-19 melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat.

Seperti diskusi bersama Media yang diselenggarakan BBC Media Action dan Dewan Pers pada Jumat, 6 November 2020 pukul 14.00-16.00 WIB melalui Darring atau Webinar.

Hadir pada acara Webinar bersama jurnalis tersebut, Atal S Depari, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Dr. Ir Dwi Listyawardani (Kasubdid sosialisasi bidang perubahan perilaku satgas covid-19), Jamalul Insan (Dewan Pers), Mohammad Bakir (Kompas) dr. Dewi Puspitorini Sp.P (K) MARS MH, yang dipandu oleh Agus Sudibyo.

Webinar yang diikuti lebih dari 300 wartawan/jurnalis se-Indonesia itu mengambil tema “Mengarusutamakan Perubahan Perilaku Untuk Menyelamatkan Masyarakat Dari Pandemi Covid-19”.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari mengingatkan wartawan untuk mengutamakan perlindungan diri dan keselamatan saat melaksakan tugasnya di tengah pandemi covid-19.

“Persiapkan dulu diri keselamatan dan sehat baru meliput, jangan memaksakan diri merliput sementara belum terlindungi diri dari covid-19,” Tegas Atal S Depari.

Atal juga mengharapkan perusahaan pers dapat memenuhi perlindungan wartawan ketika ditugaskan meliput “Saya harapkan perusahaan pers saat menugaskan wartawannya dengan perlindungan diri dari covid-19,” Ujar Atal S Depari.

Dampak lanjutan pandemi COVID 19 mengintai berbagai lapisan masyarakat. Masalah dan tantangan apa yang mengemuka dalam upaya pemerintah mendisiplinkan perilaku masyarakat sebagai penanggulangan pandemi COVID-19? Bagaimana semestinya media massa dan wartawan mengambil peranan di dalamnya?

“Keselamatan itu yang paling utama, wartawan tidak kebal covid-19 dan tidak semua wartawan disiplin protokol kesehatan dalam membekali diri saat meliput,” Ungkap Atal S Depari, menjawab pertanyaan awak media.

Atal menyatakan wartawan yang direkrut FJPP (Fellowship Jurnalis Perubahan Perilaku) berkompeten karena sudah melewati Uji Kompetensi Wartawan. “Harus kita akui kadang wartawan kehilangan angle dalam liputan Covid19,” pungkas Atal sembari menggarisbawahi agar liputan tetap terjaga ajaklah rakyat untuk mematuhi protokol kesehatan sekaligus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam prilaku sehat.

“Anda menjadi duta perubahan perilaku, sebut saja sebagai wakil negara untuk mensukseskan upaya memutus rantai covid-19. Anda bukan hanya menulis namun juga harus bisa menyampaikan pesan langsung. Yakinkan anda masih didengar masyarakat, selamat mengemban tugas, tugas anda ini berat tiga bulan kedepan. Kembangkan tulisan yang optimis jangan pesimis, sampaikan terus menerus protokol kesehatan,” Tandasnya.

Begitu juga disampaikan Jamalul Insan Komisioner Dewan Pers yang menyampaikan bahwa Selain jurnalis, warga masyarakat bisa menjadi contoh di lingkungan kita. Kita harus sama-sama bergerak, tapi peran kita sudah jelas. “Wartawan harus menjembatani kepentingan – kepentingan masyarakat. Bergerak menuju perilaku sehat demi memutus rantai covid-19,” Kata Jamalul Insan.

Menurutnya, Wartawan itu harus bisa membaca data, tidak harus menyatakan berbahaya namun dengan menyajikan lewat data dan itu sudah mengingatkan masyarakat, “media harus bisa bersikap,” Terang Jamalul Insan.

Sementara itu, Dr. Ir Dwi Listyawardani (Kasubdid sosialisasi bidang perubahan perilaku satgas covid-19) menyampaikan bahwa pihaknya terbuka dengan kritikan dan rekan – media, Kami sangat terbuka setiap adanya kritikan-kritikan dari rekan-rekan media, ingatkan kami tentunya dengan kritikan-kritikan membangun. Kita harus bersama menyelesaikan ini”, ucapnya.

“Selalu mengingatkan kepada rekan, teman, tetangga dan sebagainya jangan bosan-bosan. Sekecil apapun itu sangat berarti, terkadang itu malah lebih mudah dipahami oleh orang-orang disekitar kita,” Pesan Dr. Ir Dwi Listyawardani.

Masyarakat diminta terus menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta menjauhi kerumunan. Penerapan ini harus terus dijalankan dalam setiap kegiatan. Dan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penangan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. “Ingat, dengan kita disiplin, maka tidak saja melindungi diri sendiri, dan melindungi orang-orang terdekat,” tutup Dr. Ir Dwi Listyawardani.

Diakhir diskusi Agus Sudibyo, menyimpulkan bahwa wartawan selaku agen perubahan perilaku bagi masyarkat juga tidak melepaskan kritikan-kritikan membangun kepada pemerintah dalam penanganan covid-19.

“Tetap menjadi agen perubahan perilaku, tanamkan optimisme kepada masyarakat, tetapi juga memberikan kritikan-kritikan kepada pemerintah. Semoga diskusi ini bermanfaat untuk kita semua,” Ucap Agus Sudibyo, menutup diskusi.

Sumber : https://beritalima.com/mengarusutamakan-perubahan-perilaku-untuk-menyelamatkan-masyarakat-dari-pandemi-covid-19/