Indonesia Persiapkan WPFD 2017

images

Acara ini akan digelar dari 1-4 Mei 2017. “

“Kami sedang menyiapkan semua hal berkaitan dengan hajatan besar WPFD 2017 itu, dari materi persidangan hingga aspek yang teknis dan njlimet sekalipun,” ujar Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Djauhar  kepada Etika di ruang kerjanya, di kantor  Dewan Pers, Jakarta, belum lama ini.

Ketua Harian Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) itu menambahkan persiapan dilakukan secermat  mungkin demi suksesnya perhelatan yang akan dihadiri sekitar  1.000  insan pers seluruh dunia itu. Kepanitiaan dari acara akbar ini terdiri dari lintas lembaga negara dan organisasi kemasyarakatan khususnya komunitas pers.

Dalam menyiapkan kegiatan berskala internasional ini, selain berkoordinasi dengan Uneso, Dewan Pers juga melibatkan secara penuh berbagai asosiasi yang menjadi konstituennya yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Konstituen berbasis perusahaan pers yang juga dilibatkan penuh adalah Serikat Perusahaan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI),Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

Dewan Pers merupakan panitia inti penyelenggaraan peringatan penting ini.  Dalam kegiatan tersebut, akan dihasilkan deklarasi, pembahasan mengenai berbagai persoalan terkait dengan kemajuan pers, dan pemberian penghargaan Guillermo Cano Award kepada tokoh yang dinilai layak sebagai pahlawan pers dunia.

Menurut dia,  menjadi tuan rumah pelaksana WPFD 2017 merupakan bukti kepercayaan dari Unesco karena Indonesia dinilai sebagai negara yang telah berhasil membangun kebebasan pers. Hal ini, tuturnya, sekaligus sebagai pelecut bagi komintas pers nasional untuk lebih berdedikasi dan profesional dalam menjalankan profesi jurnalistik tersebut.

“Sejak 2014, Indonesia sudah diminta untuk menjadi tuan rumah WPFD dan penunjukan pada tahun ini merupakan bukti konsistensi kepercayaan dari Unesco yang menilai iklim kebebasan pers di Indonesia cukup positif dan sustain [berkesinambungan],”  ujarnya.

Selain menyajikan kepada para peserta WPFD 2017 itu dengan aneka topik konferensi yang bersifat kekinian, Dewan Pers juga menjamu mereka dengan sejumlah gelaran seni dan budaya Indonesia serta mengajak sebagian peserta terseleksi untuk mengunjungi kawasan wisata eksotis Raja Ampat.

Sebagaimana diungkapkan Ketua Dewan Pers, Yosep ‘Stanley’ Adi Prasetyo, Kepala Daerah Raja Ampat berniat mengundang sejumlah peserta WPFD untuk membuktikan sendiri kecantikan dan keunikan alam di kawasan Papua Barat itu.

“Memang tidak bisa semua peserta WPFD difasilitasi untuk berkunjung ke Raja Ampat, tapi undangan dan penyediaan akomodasi dan atraksi wisata oleh pemkab Raja Ampat itu kita apresiasi. Untuk ke Raja Ampat, mereka yang diseleksi itu harus  mengupayakan tiket pesawat dengan biaya sendiri. Nah, selama di sana, mereka akan dijamu oleh Pak Bupati,” ungkap Stanley. (red)

By AdminMediaCentre| 25 September 2018 | berita |